Kerajaan KEDIRI
1. Lokasi Kerajaan
Pada tahun 1042, Raja Airlangga memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua bagian. Kedua kerajaan tersebut dikenal dengan sebutan Jenggala dan Panjalu, yang dibatasi oleh gunung Kawi dan sungai Brantas.
Kerajaan Panjalu inilah yang kemudian
dikenal dengan nama Kediri adalah sebuah kerajaan yang terdapat di
Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Yang meliputi daerah Kediri, dan Madiun.
Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar
Kota Kediri sekarang. Dan raja pertama yang memerintah adalah Sri
Samarawijaya.
2. Sumber Sejarah
Prasasti-prasasti yang menjelaskan kerajaan Kediri antara lain yaitu:
- Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala.
- Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya.
Selain dari prasasti-prasasti
tersebut di atas, sebenarnya ada lagi prasasti-prasasti yang lain tetapi tidak
begitu jelas. Dan yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri adalah hasil
karya berupa kitab sastra. Hasil karya sastra tersebut adalah kitab Kakawin
Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang menceritakan tentang
kemenangan Kediri/Panjalu atas Jenggala.
Di samping kitab sastra maupun
prasasti tersebut di atas, juga ditemukan berita Cina yang banyak memberikan
gambaran tentang kehidupan masyarakat dan pemerintahan Kediri yang tidak ditemukan
dari sumber yang lain. Berita Cina tersebut disusun
melalui kitab yang berjudul Ling-mai-tai-ta yang ditulis oleh Cho-ku-Fei tahun
1178 M dan kitab Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau-Ju-Kua tahun 1225 M.
3. Kehidupan Sosial-Ekonomi
Kehidupan sosial masyarakat
Kediri cukup baik karena kesejahteraan rakyat meningkat, masyarakat hidup
tenang, hal ini terlihat dari rumah-rumah rakyatnya yang baik, bersih, dan
rapi, dan berlantai ubin yang berwarna kuning, dan hijau serta orang-orang
Kediri telah memakai kain sampai di bawah lutut. Dengan kehidupan masyarakatnya
yang aman dan damai maka seni dapat berkembang antara lain kesusastraan yang
paling maju adalah seni sastra. Hal ini terlihat dari banyaknya hasil sastra
yang dapat Anda ketahui sampai sekarang.
Dan perekonomian Kediri
bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal
sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari
aspek ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan
kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya dibayar dengan
hasil bumi. Keterangan ini diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab
Ling-wai-tai-ta.
4. Kehidupan Politik
- Sri Samarawijaya, merupakan putra Airlangga yang namanya ditemukan dalam prasasti Pamwatan (1042).
- Sri Jayawarsa, berdasarkan prasasti Sirah Keting (1104). Tidak diketahui dengan pasti apakah ia adalah pengganti langsung Sri Samarawijaya atau bukan.
- Sri Bameswara, berdasarkan prasasti Padelegan I (1117), prasasti Panumbangan (1120), dan prasasti Tangkilan (1130).
- Sri Jayabhaya, merupakan raja terbesar Kadiri, berdasarkan prasasti Ngantang (1135), prasasti Talan (1136), dan Kakawin Bharatayuddha (1157).
- Sri Sarweswara, berdasarkan prasasti Padelegan II (1159) dan prasasti Kahyunan (1161).
- Sri Aryeswara, berdasarkan prasasti Angin (1171).
- Sri Gandra, berdasarkan prasasti Jaring (1181).
- Sri Kameswara, berdasarkan prasasti Ceker (1182) dan Kakawin Smaradahana.
Raja-raja yang terkenal dari
kerajaan Kediri antara lain Raja Kameswara (1115-1130 M) mempergunakan
lancana Candrakapale yaitu tengkorak yang bertaring pada masa pemerintahannya
banyak dihasilkan karya-karya sastra, bahkan kiasan hidupnya dikenal dalam
Cerita Panji. Raja selanjutnya adalah Jayabaya memerintah tahun 1130 - 1160
mempergunakan lancana Narasingha yaitu setengah manusia setengah singa pada
masa pemerintahannya Kediri mencapai puncak kebesarannya dan juga banyak
dihasilkan karya sastra terutama ramalannya tentang Indonesia antara lain akan
datangnya Ratu Adil.
Tahun 1181 pemerintahan raja
Sri Gandra terdapat sesuatu yang menarik pada masa, yaitu untuk pertama kalinya
didapatkan orang-orang terkemuka mempergunakan nama-nama binatang sebagai
namanya yaitu seperti Kebo Salawah, Manjangan Puguh, Macan Putih, Gajah Kuning,
dsb. Selanjutnya tahun 1200 - 1222 yang menjadi raja Kediri adalah Kertajaya.
Ia memakai lancana Garudamuka seperti Ria Airlangga, sayangnya raja ini kurang
bijaksana, sehingga tidak disukai oleh rakyat terutama kaum Brahmana. Hal
inilah yang akhirnya menjadi penyebab berakhirnya kerajaan Kediri, karena kaum
Brahmana meminta perlindungan kepada Ken Arok di Singosari sehingga tahun 1222
Ken Arok berhasil menghancurkan Kediri.
▷ Casino site review and bonus codes 2021 - LuckyClub
BalasHapusDetailed information about the Casino UK ✓ casino site, promotions, games, luckyclub promotions and more at LuckyClub. Rating: 4.5 · Review by LuckyClub.live