KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
ridha-Nya lah penulisan Laporan
Percobaan dengan judul
“Pengaruh
Intensitas Cahaya Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Hijau” ini dapat diselesaikan.
Penulisan
Laporan Percobaan ini dimaksudkan saya untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Biologi Kelas XII Semester 1 Tahun Ajaran 2012-2013. Selain itu, penulisan
Laporan Percobaan ini dimaksudkan sebagai penambah wawasan pembaca.
Bermacam
halangan terkadang menghambat pembuatan goresan yang mungkin masih jauh dari
sebutan Laporan Percobaan.
Akan tetapi, berkat dukungan dari berbagai pihak,
akhirnya Laporan Percobaan ini terselesaikan. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang membantu
penulisan Laporan Percobaan ini.
Harapan
saya, semoga Laporan Percobaan ini dapat bermanfaat bagi saya, serta teman-teman
atau orang-orang yang telah membaca.
Sesungguhnya yang benar hanya dari Allah SWT semata dan
yang salah
adalah kelemahan saya sendiri sebagai penulis.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Sila, Agustus 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Percobaan
D. Manfaat
Percobaan
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian
Teori
B. Rumusan
Hipotesis
BAB
III METODE PENELITIAN
A. Variabel
B.
Rancangan Percobaan
C.
Sasaran Percobaan
D.
Alat dan Bahan
E.
Cara Kerja
F.
Jadwal Percobaan
BAB
IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Data
B.
Interpretasi Data
C.
Ujian Hipotesis
D. Pembahasan
BAB
V PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat
kembali pada keadaan awal.
Pertumbuhan pada tanaman terjadi dalam beberapa tahapan,
yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Tumbuhan
yang belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang
terdapat di dalam biji dinamakan kecambah (plantula).
Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji
suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan.
Dalam pertumbuhan
kecambah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cahaya.
Sehubungan dengan adanya faktor cahaya yang mempengaruhi pertumbuhan kecambah,
maka pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan ditimbulkan
dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda terhadap biji kacang hijau.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan kecambah kacang hijau?
C.
Tujuan Percobaan
1.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
factor cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2.
Untuk membandingkan kecepatan
pertumbuhan kecambah kacang hijau
3.
Untuk menambah wawasan
4.
Untuk memenuhi tugas dari guru biologi.
D.
Manfaat Percobaan
1.
Agar dapat mengetahui efek dari sinar
matahari terhadap kecepatan pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2.
Sebagai sumber pengetahuan untuk semua
orang.
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1.
Pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah proses pertambahan ukuran atau volume yang irreversibel (tidak dapat
kembali). Pertumbuhan bersifat kuantitatif atau terukur. Pertumbuhan pada
tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, berkembang menjadi
tumbuhan kecil sempurna, hingga tumbuh membesar.
Pertumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu factor adalah cahaya. Banyaknya
cahaya yang diperlukan berbeda-beda pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya dapat
menghambat pertumbuhan meninggi, karena cahaya dapat menguraikan auksin (hormon
pertumbuhan). Dan pertumbuhan yang cepat di tempat gelap dipengaruhi oleh
aktifitas hormon fitokrom. Fitokrom adalah suatu protein yang merupakan
reseptor cahaya. Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek
fisiologi adaptasi terhadap lingkungan, seperti perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan
kecambah, serta pembuatan (sintesis) klorofil.
2.
Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang
hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (± 60 hari). Tanaman
kacang hijau dapat disebut juga mungbean, green gram atau golden gram. Dalam
dunia tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan sebagai berikut :
Klasifikasi
Kacang Hijau
|
|
Kingdom
|
Plantae
|
Sub-kingdom
|
Tracheobionta
|
Divisi
|
Spermatophyta
|
Sub-divisi
|
Angiospermae
|
Kelas
|
Dicotyledoneae
(Magnoliopsida)
|
Sub-kelas
|
Rosidae
|
Ordo
|
Rosales
(Fabales/Polypetales)
|
Famili
|
Papilionaceae
(Fabaceae)
|
Sub-familia
|
Leguminoseae
|
Genus
|
Vigna
(Phaseolus)
|
Spesies
|
Vigna radiata
atau Phaseolus radiates
|
3.
Morfologi Tanaman kacang Hijau
Tanaman
kacang hijau berbatang tegak, dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60
cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.
Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya
cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai
hijau tua.
Bunga
kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris
dengan panjang antara 6-15 cm, dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong
berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi
10-15 biji.
Biji
kacang hijau lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang-kacangan lainnya. Warna
bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat, dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar
cabang pada permukaan.
B.
Rumusan Hipotesis
Proses
pertumbuhan kecambah akan lebih cepat di wadah yang gelap, dibanding di wadah
yang diberi cahaya. Atau sebaliknya, pertumbuhan kecambah akan lebih cepat di
wadah yang diberi cahaya, dibanding di wadah yang gelap.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Variabel
Ø Variabel
bebas : pengaruh intensitas cahaya.
|
Ø Variabel
terikat : kecepatan pertumbuhan kecambah,
parameternya adalah panjang batang.
Ø Variabel
control : biji kacang hijau, kapas, wadah, air PAM, dan kertas karbon.
B.
Rancangan Percobaan
1.
Mengupayakan alat dan bahan
2.
Melakukan sesuai dengan prosedur kerja
yang telah dibuat
3.
Melakukan pengukuran pertumbuhan
kecambah dengan menggunakan penggaris persegi panjang
C.
Sasaran Percobaan
Ø Populasi
: semua biji kacang hijau yang dimasukkan dalam 2 wadah.
Ø Sampel : 3 biji kacang hijau per wadah.
D.
Alat dan Bahan
1.
6 biji kacang hijau
2.
2 wadah
3.
1 lembar kertas karbon
4.
Kapas
5.
Air PAM
6.
Penggaris persegi panjang
E.
Cara Kerja
a.
Menyiapkan alat dan bahan
b.
Mengecambahkan biji kacang hijau
1.
Merendam kacang hijau selama 19 jam 55
menit
2.
Kemudian meniriskan, dan memilih kacang
hijau yang telah berkecambah dan sama besar
c.
Melakukan penelitian terhadap
pertumbuhan kecambah
1.
Menyiapkan wadah untuk menanam kecambah
kacang hijau
2.
Memasukkan kapas yang dibasahkan
terlebih dahulu ke dalam wadah
3.
Meletakkan kecambah kacang hijau ke dalam
wadah yang telah berisi kapas
4.
Menyiram kecambah kacang hijau yang baru
ditanam
5.
Menutup wadah I dengan kertas karbon,
dan menyimpan wadah II dengan keadaan terbuka
6.
Mengamati kecepatan pertumbuhan kecambah
kacang hijau 1 hari 1 jam 20 menit sekali, selama 5 hari, dan diberikan
penambahan air agar tetap lembab selama melakukan pengamatan.
7.
Kemudian, membandingkan kecepatan
pertumbuhan kecambah.
F.
Jadwal Percobaan
Dilaksanakan tanggal 25 Juli 2012
sampai tanggal 30 Juli 2012.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
-
Wadah I
Bahan
dan alat : 3 biji kacang hijau, kertas
karbon, air PAM, dan kapas yang dibasahkan.
-
Wadah II
Bahan
dan alat : 3 biji kacang hijau, air PAM, dan kapas yang dibasahkan.
B.
Interpretasi Data
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat diinterpretasikan bahwa pertumbuhan kecambah kacang
hijau lebih cepat jika di tempat gelap, dikarenakan hormon auksin yang bekerja
tidak dihambat oleh cahaya. Dan sebaliknya, pertumbuhan kecambah kacang hijau
di tempat terang lebih lambat, dikarenakan hormon auksin yang bekerja dihambat
oleh cahaya.
C.
Ujian Hipotesis
Hari
ke-
|
Wadah I
|
Rata-rata
|
||
A
|
B
|
C
|
||
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
1,5
cm
|
1,7
cm
|
1,7
cm
|
1,63 cm
|
3
|
3,8
cm
|
3,9
cm
|
4,5
cm
|
4,07 cm
|
4
|
6,5
cm
|
5,4
cm
|
5,5
cm
|
5,80 cm
|
5
|
14,0
cm
|
13,7
cm
|
13,0
cm
|
13,57 cm
|
Hari
ke-
|
Wadah
II
|
Rata-rata
|
||
A
|
B
|
C
|
||
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
0,7
cm
|
0,9
cm
|
0,6
cm
|
0,73 cm
|
3
|
0,9
cm
|
1,2
cm
|
1,2
cm
|
1,10 cm
|
4
|
1,8
cm
|
2,9
cm
|
2,0
cm
|
2,23 cm
|
5
|
5,2
cm
|
7,0
cm
|
6,2
cm
|
6,13 cm
|
Ket.
Wadah
I : Wadah yang tertutup kertas karbon.
Wadah
II : Wadah yang dibiarkan terbuka
Jadi, dengan melihat tabel di atas, jelas sudah
bahwa pertumbuhan kecambah akan lebih cepat di tempat yang gelap, dibanding di
tempat yang terang.
D.
Pembahasan
Pertumbuhan tanaman
merupakan hasil interaksi yang kompleks antara Faktor Internal (dalam) dan Factor
Eksternal (luar).
A.
Faktor Internal
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman :
1. Sifat
Menurun atau hereditas
Ukuran
dan bentuk tumbuhan banyak dipengaruhi oleh faktor genetik. Faktor genetik
dapat digunakan sebagai dasar seleksi bibit unggul.
2. Hormon
Pada Tumbuhan
Hormon
merupakan hasil sekresi dalam tubuh yang dapat memacu pertumbuhan, tetapi adapula yang dapat
menghambat pertumbuhan. Hormon-hormon pada tumbuhan yaitu auksin, giberilin,
gas etilen, sitokinin, asam absisat dan kalin.
B.
Faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman:
1.
Cahaya Matahari
Cahaya jelas
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan sumber energi untuk
fotosintesis. Daun dan batang tumbuhan yang tumbuh ditempat gelap akan
kelihatan kuning pucat. Tumbuhan yang kekurangan cahaya menyebabkan batang
tumbuh lebih panjang, lembek dan kurus, serta daun timbul tidak normal. Panjang
penyinaran mempunyai pengaruh khusus bagi pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan.
2.
Temperatur
Temperatur mempengaruhi
pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan. Perubahan temperatur dari dingin atau
panas mempengaruhi kemampuan fotosintesis , translokasi, respirasi, dan
transpirasi. Jika temperatur terlalu dingin atau terlalu tinggi pertumbuhan
akan menjadi lambat atau terhenti sama sekali. Pada beberapa tumbuhan apabila
lingkungan, air , temperatur, dan cahaya tidak memungkinkan untuk tumbuh.
3.
Kelembaban Atau Kadar Air
Tanah dan udara yang
kurang lembab umumnya berpengaruh baik terhadap pertumbuhan karena meningkatkan
penyerapan air dan menurunkan penguapan atau transpirasi.
4.
Air dan Unsur Hara
Air merupakan senyawa
yang sangat penting bagi tumbuhan. Fungsi air antara lain sebagai media reaksi
enzimatis, berperan dalam foto sintesis, menjaga turgiditas sel dan kelembapan.
Kandungan air dalam tanah mempengaruhi kelarutan unsure hara dan menjaga suhu
tanah. Tanaman ,menyerap unsur hara dari media tempat hidupnya, yaitu dari
tanah ataupun dari air. Unsur hara merupakan salah satu penentu pertumbuhan suatu
tanaman baik atau tidaknya tumbuhan berkembangbiak.
BAB
V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada
dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan
tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah saya lakukan terhadap
pengaruh intensitas cahaya pertumbuhan kecambah kacang hijau, saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa tumbuhan yang berada pada tempat gelap (tanpa
cahaya) akan lebih cepat tinggi daripada tumbuhan yang berada di tempat terang /
bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya memperlambat / menghambat
pertumbuhan meninggi. Hal tersebut dapat terjadi karena cahaya dapat
menguraikan auksin.
Dan
pertumbuhan yang cepat di tempat gelap dipengaruhi oleh aktifitas hormon
fitokrom. Fitokrom adalah suatu protein yang merupakan reseptor cahaya.
Tumbuhan menggunakan fitokrom untuk mengatur beberapa aspek fisiologi adaptasi
terhadap lingkungan, seperti perkecambahan, pemanjangan dan pertumbuhan
kecambah, serta pembuatan (sintesis) klorofil.
DAFTAR PUSTAKA
SITUS WEB
Diakses tanggal 21-08-2012
Diakses
tanggal 21-08-2012
Scribd
Diakses
tanggal 21-08-2012
Hanscorp
Diakses
tanggal 21-08-2012
Diakses
tanggal 21-08-2012
Blog
Resmi Pendidikan Biologi UIN Alauddin
Diakses
tanggal 23-08-2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar