Selasa, 10 Desember 2013

LAPORAN PENELITIAN "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Reaksi kimia di dalam tubuh dapat berlangsung dengan cepat karena adanya enzim atau fermen sebagai biokatalisator, biokatalisator artinya dapat mempercepat reaksi-reaksi biologi tanpa mengalami perubahan struktur kimia. Enzim tersusun atas dua senyawa kimia yaitu Apoenzim (berupa protein) sebagai badan enzim yang bersifat termolabil atau tidak tahan panas. Dan bagian yang bukan protein adalah meupakan bagian yang aktif dan bernama gugus prostetik (Koenzim atau Kofaktor), biasanya berupa bahan senyawa organik yang mengandung logam. Apoenzim dan gugus prostetik yang bersatu disebut Holoenzim.
Kerja enzim diibaratkan sebagai kunci dan gembok, artinya satu kunci untuk satu gembok atau bekerja secara spesifik, yang artinya enzim mempunyai fungsi khusus.
B.     Rumusan Masalah
1.      Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim?
C.    Tujuan Percobaan
1.      Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.
2.      Untuk menambah wawasan.
3.      Untuk memenuhi tugas dari guru biologi.
D.    Manfaat Percobaan
1.      Agar dapat mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim.
2.      Sebagai sumber pengetahuan untuk semua orang.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Kajian Teori
Enzim adalah suatu protein dan dihasilkan oleh sel hidup. Enzim adalah protein yang mempunyai fungsi khusus. Enzim bekerja dalam mengkatalisis reaksi kimia (biokimia) yang berlangsung di dalam sel itu sendiri. Sebagai contoh adalah enzim α-amylase (dikenal juga sebagai enzim ptyalin) yang berperan dalam mengkatalisis reaksi pemecahan pati menjadi unsur penyusunnya yang lebih sederhana. Enzim ini dihasilkan secara alami di mulut bersama-sama dengan ludah (saliva).
Aktivitas enzim ternyata dipengaruhi banyak faktor. Faktor-faktor tersebut menentukan efektivitas kerja suatu enzim. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a.    Substrat
Enzim mempunyai spesifitas yang tinggi. Apabila substrat cocok dengan enzim maka kinerja enzim juga akan optimal.
b.    pH (keasaman)
Enzim mempunyai kesukaan pada pH tertentu. Ada enzim yang optimal kerjanya pada kondisi asam, namun ada juga yang optimal pada kondisi basa. Namun kebanyakan enzim bekerja optimal pada pH netral.
c.    Konsentrasi / jumlah enzim
Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan efektivitas kerja enzim. Semakin tinggi konsentrasi maka kerja enzim akan semakin baik dan cepat.
d.   Suhu
Seperti juga pH. Semua enzim mempunyai kisaran suhu optimum untuk kerjanya.
B.  Rumusan Hipotesis
Apabila faktor pendukung suhu, dan pH, berada pada kondisi yang optimum, serta konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat yang berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, maka kerja enzim akan maksimal.





BAB III
METODE PENELITIAN

A.  Variabel
Ø Variabel bebas               : faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Ø Variabel terikat  : perubahan warna bahan yang diteliti
Ø Variabel control : nasi, minyak goreng, putih telur, air ludah (enzim)
B.  Rancangan Percobaan
1.    Mengupayakan alat dan bahan
2.    Melakukan sesuai dengan prosedur kerja yang telah dibuat
3.    Meneliti perubahan warna yang terjadi pada bahan yang diteliti
C.  Alat dan Bahan
1.    Mortar
2.    6 buah tabung reaksi
3.    4 buah pipet tetes
4.    1 buah lampu spiritus
5.    5 buah gelas kimia 250 ml
6.    1 buah gelas kimia 500 ml
7.    1 buah kaki tiga dan kasa
8.    1 sendok makan nasi
9.    2 sendok makan minyak goreng
10.     Putih telur
11.     Pereaksi Benedict
12.     Asam Cuka
13.     NaOH
14.     Pereaksi Biuret
D.  Cara Kerja
-       Percobaan pertama :
1.        Menumbuk nasi hingga lumat, mencampurkan air secukupnya hingga membentuk larutan, menyimpan dalam gelas kimia 250 ml.
2.        Menampung  air liur / ludah dalam tabung kimia 250 ml
3.        Mengambil 4 tabung reaksi, masing-masing diberi label A, B, C, D.
4.        Mengisi ke 4 tabung reaksi, masing-masing dengan 1 ml air liur / ludah.
5.        Pada tabung A ditambahkan Asam Cuka, kemudian mengocok hingga merata.
6.        Pada tabung B ditambahkan NaOH, kemudian mengocok hingga merata.
7.        Pada tabung C dipanaskan dalam penangas air yang mendidih, mengocok dan kemudian mendiamkannya.
8.        Pada tabung D tidak ditambah apa-apa.
9.        Memasukkan pada masing-masing tabung (A sampai dengan D) dengan 1 ml air larutan nasi lalu mengocoknya dan mendiamkannya selama 10 menit (membiarkan air liur dan larutan nasi bercampur merata).
10.    Keempat tabung ditambahkan masing-masing 10 tetes pereaksi benedict lalu mengocoknya hingga merata dan mendiamkannya selama 5 menit.
11.    Memasukkan data dalam tabel pengamatan.
12.    Memanaskan keempat tabung pada penangas air, memperhatikan apa yang tampak setelah air mendidih.
13.    Memasukkan data dalam tabel pengamatan.

-       Percobaan kedua :
1.        Mengambil tabung reaksi yang bersih lalu memasukkan 1 ml minyak goreng.
2.        Menambahkan 1 ml air ludah lalu mengocoknya hingga merata, mendiamkannya selama 10 menit.
3.        Meneteskan minyak tersebut pada selembar kertas buram / kertas Koran, lalu mengeringkannya, menerawang pada sumber cahaya, transparan atau tidak.

-       Percobaan ketiga :
1.        Mengambil tabung reaksi yang bersih, memasukkan 1 ml putih telur, menambahkan 1 ml air liur / ludah, mengocoknya dan mendiamkannya selama 10 menit.
2.        Meneteskan 5-10 tetes pereaksi biuret, mengocoknya hingga merata, mengamati perubahan warna yang terjadi.
E.  Jadwal Percobaan
Dilaksanakan pada tanggal 13 September 2012.




BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Data
-          Tabung A ditambahkan Asam Cuka
-          Tabung B ditambahkan NaOH
-          Tabung C dipanaskan
-          Tabung D tidak ditambah apa-apa
-          Minyak diteteskan pada selembar kertas buram / kertas Koran
-          Putih telur ditambahkan pereaksi biuret 5 – 10 tetes
B.     Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diinterpretasikan bahwa faktor pendukung suhu, dan pH harus berada pada kondisi yang optimum, serta konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat yang berbanding lurus dengan kecepatan reaksi, maka kerja enzim akan maksimal.
C.    Ujian Hipotesis
No
Tabung
Makanan
Perubahan Warna
Reaksi
(+/-)
Keterangan
Sebelum dipanaskan
Setelah dipanaskan
1
Tabung A
Biru muda
Hijau lumut
-

2
Tabung B
Biru keunguan
Ungu
-

3
Tabung C
Biru lumut
Biru
-

4
Tabung D
Biru pucat
Kuning / Merah bata
+


Perubahan Warna

Sebelum
Sesudah
5
Minyak
Kuning + putih
Transparan
-

6
Putih telur
Putih
Ungu
-


      Jadi, enzim yang terdapat dalam mulut (enzim ptyalin) hanya bisa bekerja pada suhu, dan pH yang berada pada kondisi yang optimum, serta konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat yang berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.



D.    Pembahasan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
1.      Suhu (temperatur)
Enzim tersusun oleh protein, sehingga sangat peka terhadap suhu. Peningkatan suhu menyebabkan energi kinetik pada molekul substrat dan enzim meningkat, sehingga kecepatan reaksi juga meningkat. Namun suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan rusaknya enzim yang disebut denaturasi, sedangkan suhu yang terlalu rendah dapat menghambat kerja enzim. Pada umumnya enzim akan bekerja baik pada suhu optimum, yaitu antara 300 – 40 0C.
2.      Derajat keasaman (pH)
Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada sisi aktif enzim, sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya. Setiap enzim dapat bekerja baik pada pH optimum, masing-masing enzim memiliki pH optimum yang berbeda. Sebagai contoh : enzim amilase bekerja baik pada pH 7,5 (agak basa), sedangkan pepsin bekerja baik pada pH 2 (asam kuat/sangat asam).
3.      Konsentrasi Enzim
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim, makin besar konsentrasi enzim makin tinggi pula kecepatan reaksi, dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
4.      Konsentrasi Substrat
Peningkatan konsentransi substrat dapat meningkatkan kecepatan reaksi bila jumlah enzim tetap. Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar