A. TEORI
EVOLUSI SEBELUM DARWIN
Teori evolusi
yang dikemukakan oleh para ahli sebelum munculnya teori evolusi Darwin adalah
sebagai berikut :
a. Aristoteles (384
– 322 SM)
Aristoteles
berpendapat bahwa mahluk hidup terbentuk dari benda mati secara spontan.
Teorinya dikenal dengan nama Generation Spontanea. Contohnya :
1. ikan dan katak berasal dari lumpur
2. cacing berasal dari tanah
3. tikus berasal dari sekam dan kain
kotor.
b. George Cuvier (1769 – 1832 M)
Teori yang
dikemukakan oleh Cuvier disebut teori
Katasitropisme. Teori ini menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan
makhluk hidup yang berbeda, artinya tiap-tiap periode sejarah bumi mungkin
selalu diakhiri dengan adanya bencana alam yang memusnahkan semua makhluk hidup
yang ada. Setelah itu diciptakanlah kembali makhluk hidup yang baru.
c. Charles Lyell (1797 – 1875 M)
Teori ini
menyatakan bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka
waktu yang lama. Tetapi pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan
pada waktu itu yang menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan
teorinya dalam buku Principles of
Geology.
d. Jean Baptiste de Lamarck (1744
– 1829 M)
Teori ini disebut teori Lamarckisme. Lamarck menyatakan bahwa perubahan pada suatu
individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan. Ia menggambarkan
teori evolusi ini dengan menggunakan jerapah berleher panjang karena
kebiasaannya memakan daun-daun dari pohon. Awalnya, jerapah diduga memiliki leher
pendek, tetapi karena terus menerus menjulurkan lehernya ke atas untuk dapat
mencapai pohon yang tinggi, leher jerapah menjadi panjang. Adaptasi dengan
pemanjangan leher ini diwariskan kepada generasi berikutnya, yang akan
mempunyai leher sedikit lebih panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih
panjang lagi. Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat
genetik yang diperoleh dari lingkungannya.
Hipotesis Lamarck diformulasikan sebelum
era biologi modern. Pada saat itu, teori sel belum dikenal, dan diperlukan satu
abad lagi sebelum peran gen-gen dan kromosom diketahui. Jadi, tidaklah
mengherankan bahwa suatu teori yang tidak dapat dipertahankan dalam ilmu
pengetahuan modern, diajukan pada waktu itu.
B. TEORI
EVOLUSI DARWIN
Charles Robert Darwin (1809 –
1882 M), menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam, individu
yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup. Karena
itu teori evolusi Darwin disebut juga teori Seleksi Alam.
Teori Darwin
disusun atas dasar fakta-fakta yang ia amati pada pengembaraannya berkeliling
dunia dengan kapal Beagle di kepulauan Galapagos (1.050 km dari
daratan utama Amerika Selatan.
Berawal dari
pengamatannya, Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan
atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
a.
makhluk hidup
bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua
individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
b.
setiap
populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup.
c.
kenyataan
menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
d.
individu-individu
berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
e.
sifat-sifat
yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan
bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f.
akibat dari
seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan
yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut.
Dari tulisan
Charles Lyell dalam buku karangannya yang berjudul “Principles of Geology”,
yang menyatakan bahwa bumi ini sudah sangat tua sehingga memberikan “waktu”
yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi, maka Darwin membuat
kesimpulan berikut :
a.
deretan fosil
pada batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua.
b.
perbedaan itu
disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan.
Selain itu,
sebuah karya yang dipublikasikan oleh Thomas Robert Malthus yang menyatakan
bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur, jauh lebih cepat dibandingkan
bertambahnya jumlah makanan yang sesuai dengan deret hitung. Oleh karena itu, ada
kecenderungan perebutan sumber daya melalui perjuangan untuk hidup. Darwin yang
melakukan pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan
dengan ide Malthus pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus
berjuang untuk bertahan hidup. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup, karena
mampu beradaptasi di lingkungannya inilah yang dapat lolos dari seleksi alam.
Sebelum
Darwin mempublikasikan idenya tentang evolusi secara luas, ia menerima karangan
ilmiah dari Alfred Russel Wallace (1823 – 1913 M). Tulisan dari Wallace
tersebut sesuai dengan buah pikiran Darwin, sehingga mereka memutuskan untuk
menerbitkan tulisan mereka bersama-sama pada tahun 1858. Buku Darwin, The Origin of Species by Means of Natural
Selection, diterbitkan setahun setelah itu.
C. TEORI
EVOLUSI SETELAH DARWIN
Teori evolusi
setelah munculnya teori evolusi Darwin adalah teori yang dikemukakan oleh August Weismann
(1834 – 1914 M). Weismann mendukung kuat teori
evolusi oleh seleksi alam, seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan
Alfred Wallace. Namun, Weismann merasa perlu untuk tidak setuju pada bagian di
mana teori Darwin telah menerima pandangan Lamarck, pewarisan karakter yang
diperoleh. Weismann sangat tidak setuju dengan konsep ini. Dia menunjukkan
ketidakmungkinan mengusulkan sebuah mekanisme di mana perubahan-perubahan dalam
organ dan jaringan eksternal binatang, yang disebabkan oleh lingkungan, akan
disampaikan ke generasi berikutnya.
Weismann tidak menentang
teori evolusi Darwin, justru menjelaskan teori evolusi Darwin. Menurut
Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan
pada keturunannya. Weisman berpendapat bahwa evolusi menyangkut masalah
bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Dengan kata lain evolusi
adalah gejala seleksi alam terhadap faktor – faktor genetika.
Sifat leher panjang atau
pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang
bersifat dominan, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat
homozigot resesif, karena jerapah yang berleher pendek tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungannya maka akan punah. Berarti yang tersingkir adalah
sifat-sifat resesif. Karena jerapah yang berleher pendek adalah homozigot
resesif dan selalu tersingkir atau punah.
Makasih....
BalasHapusInformasinya sangat membantu saya.
Thanks😊
BalasHapusThanks👍😇
BalasHapus