Selasa, 10 Desember 2013

TEORI EVOLUSI

A.  TEORI EVOLUSI SEBELUM DARWIN
Teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli sebelum munculnya teori evolusi Darwin adalah sebagai berikut :
a.    Aristoteles (384 – 322 SM)
Aristoteles berpendapat bahwa mahluk hidup terbentuk dari benda mati secara spontan. Teorinya dikenal dengan nama Generation Spontanea. Contohnya :
1.    ikan dan katak berasal dari lumpur
2.    cacing berasal dari tanah
3.    tikus berasal dari sekam dan kain kotor.
b.    George Cuvier (1769 – 1832 M)
Teori yang dikemukakan oleh Cuvier disebut teori Katasitropisme. Teori ini menyatakan bahwa pada setiap masa diciptakan makhluk hidup yang berbeda, artinya tiap-tiap periode sejarah bumi mungkin selalu diakhiri dengan adanya bencana alam yang memusnahkan semua makhluk hidup yang ada. Setelah itu diciptakanlah kembali makhluk hidup yang baru.
c.    Charles Lyell (1797 – 1875 M)
Teori ini menyatakan bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu itu yang menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya dalam buku Principles of Geology.
d.   Jean Baptiste de Lamarck (1744 – 1829 M)
Teori ini disebut teori Lamarckisme. Lamarck menyatakan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan. Ia menggambarkan teori evolusi ini dengan menggunakan jerapah berleher panjang karena kebiasaannya memakan daun-daun dari pohon. Awalnya, jerapah diduga memiliki leher pendek, tetapi karena terus menerus menjulurkan lehernya ke atas untuk dapat mencapai pohon yang tinggi, leher jerapah menjadi panjang. Adaptasi dengan pemanjangan leher ini diwariskan kepada generasi berikutnya, yang akan mempunyai leher sedikit lebih panjang dan pada generasi berikutnya akan lebih panjang lagi. Jadi, menurut Lamarck evolusi disebabkan oleh pewarisan sifat genetik yang diperoleh dari lingkungannya.
Hipotesis Lamarck diformulasikan sebelum era biologi modern. Pada saat itu, teori sel belum dikenal, dan diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen dan kromosom diketahui. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang tidak dapat dipertahankan dalam ilmu pengetahuan modern, diajukan pada waktu itu.
B.  TEORI EVOLUSI DARWIN
Charles Robert Darwin (1809 – 1882 M), menyatakan bahwa evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam, individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup. Karena itu teori evolusi Darwin disebut juga teori Seleksi Alam.
Teori Darwin disusun atas dasar fakta-fakta yang ia amati pada pengembaraannya berkeliling dunia dengan kapal Beagle di kepulauan Galapagos (1.050 km dari daratan utama Amerika Selatan.
Berawal dari pengamatannya, Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :
a.    makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik).
b.    setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak. Untuk berkembang biak perlu adanya makanan yang cukup.
c.    kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.
d.   individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.
e.    sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f.     akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadap lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut.

Dari tulisan Charles Lyell dalam buku karangannya yang berjudul “Principles of Geology”, yang menyatakan bahwa bumi ini sudah sangat tua sehingga memberikan “waktu” yang diperlukan bagi makhluk hidup untuk berevolusi, maka Darwin membuat kesimpulan berikut :
a.    deretan fosil pada batuan muda berbeda dengan deretan fosil pada batuan tua.
b.    perbedaan itu disebabkan perubahan yang berangsur-angsur dan perlahan-lahan.

Selain itu, sebuah karya yang dipublikasikan oleh Thomas Robert Malthus yang menyatakan bahwa populasi bertambah sesuai deret ukur, jauh lebih cepat dibandingkan bertambahnya jumlah makanan yang sesuai dengan deret hitung. Oleh karena itu, ada kecenderungan perebutan sumber daya melalui perjuangan untuk hidup. Darwin yang melakukan pengamatan pada berbagai hewan dan tumbuhan, menemukan kesamaan dengan ide Malthus pada kehidupan hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup harus berjuang untuk bertahan hidup. Makhluk hidup yang mampu bertahan hidup, karena mampu beradaptasi di lingkungannya inilah yang dapat lolos dari seleksi alam.
Sebelum Darwin mempublikasikan idenya tentang evolusi secara luas, ia menerima karangan ilmiah dari Alfred Russel Wallace (1823 – 1913 M). Tulisan dari Wallace tersebut sesuai dengan buah pikiran Darwin, sehingga mereka memutuskan untuk menerbitkan tulisan mereka bersama-sama pada tahun 1858. Buku Darwin, The Origin of Species by Means of Natural Selection, diterbitkan setahun setelah itu.
C.  TEORI EVOLUSI SETELAH DARWIN
Teori evolusi setelah munculnya teori evolusi Darwin adalah teori yang dikemukakan oleh August Weismann (1834 – 1914 M). Weismann mendukung kuat teori evolusi oleh seleksi alam, seperti yang dikemukakan oleh Charles Darwin dan Alfred Wallace. Namun, Weismann merasa perlu untuk tidak setuju pada bagian di mana teori Darwin telah menerima pandangan Lamarck, pewarisan karakter yang diperoleh. Weismann sangat tidak setuju dengan konsep ini. Dia menunjukkan ketidakmungkinan mengusulkan sebuah mekanisme di mana perubahan-perubahan dalam organ dan jaringan eksternal binatang, yang disebabkan oleh lingkungan, akan disampaikan ke generasi berikutnya.
Weismann tidak menentang teori evolusi Darwin, justru menjelaskan teori evolusi Darwin. Menurut Weismann, perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Weisman berpendapat bahwa evolusi menyangkut masalah bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin. Dengan kata lain evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor – faktor genetika.

Sifat leher panjang atau pendek pada jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk sifat leher panjang bersifat dominan, jerapah yang berleher pendek adalah turunan yang bersifat homozigot resesif, karena jerapah yang berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya maka akan punah. Berarti yang tersingkir adalah sifat-sifat resesif. Karena jerapah yang berleher pendek adalah homozigot resesif dan selalu tersingkir atau punah.

3 komentar: